Saya lahir di Solo, 28 April 1995 saya anak ketiga dari tiga bersaudara.
Sewaktu kecil saya sering berpindah-pindah, saya pernah ke Medan, Bengkulu,
Jambi, Surabaya, Jakarta, dan lain sebagainya. Dulu saya memiliki cita – cita
untuk menjadi dokter, karena dokter adalah pekerjaan mulia yaitu bisa menolong
dengan cara menyembuhkan penyakit pasie, waktu kecil saya juga berpikiran bahwa
gaji dari seorang dokter banyak, maka dari itu saya memilih cita- cita sebagai
seorang dokter pada waktu saya masih kecil.
Karena saya
dulu sering berpindah – pindah maka dulu sewaktu kecil saya tidak menginjak
sekolah taman kanak – kanak atupun TK karena umur saya waktu itu adalah umur
tujuh tahun jadi tujuh tahun jadi saya merasa umur saya tidak tepat jika
bersekolah di TK, maka ibu saya langsung menyekolahkan saya di SD Negeri
Carangan. Pertama masuk SD saya belum bisa menulis ataupun membaca berbeda
denngan teman – teman saya yang bisa membaca dan menulis, tapi saya bertekad
untuk belajar agar saya dapat meraih cita – cita saya. Waktu itu teman – teman
saya sudah bisa menulis dan membaca. Akhirnya setelah beberapa bulan bersekolah
saya dapat membaca dan manulis. Yang sangat membahagiakan adalah ketia saya mendapat
rangking tiga besar di kelas yaitu rangking tiga.
Sejak saat
itu saya mulai bertekad untuk lebih meningkatkan prestasi saya di sekolah,
kelas satu sampai dengan kelas tiga SD saya mendapat rangking paling jelek
adalah rangking tiga sedangkan rangking terbaik saya adalah rangking dua. Di
kelas empat saya mendapat rangking satu saya sangat bangga atas pencapaian
prestasi saya saat itu. Waktu kelas empat ini saya terpilih untuk mengikuti
lomba dokter kecil, akhirnya saya mendapatkan juara pertama se Kecamatan Pasar
Kliwon, walaupun hanya tingkat kecamatan saya bangga karena saya dapat
membahagiakan orang tua saya dengan prestasi saya dan membawa nama baik sekolah
saya, serta guru – guru saya. Ketika mendapat juara satu tersebut kemudian saya
melanjutkan untuk mengikuti lomba cerdas cermat, namun ketika itu saya gagal
saya tidak menndapat juara, tetapi saya mendapat piagam serta pin dokter kecil.
Di kelas
lima saya berhasil mempertahankan prestasi saya yaitu saya mendapat rangking
satu, di kelas ini saya juga disuruh guru saya untuk mengikuti lomba murid
teladan se Kota Surakarta, namun saya sangat menyesal dan saya kembali gagal,
di samping itu saya tetap bangga atas pencapaian saya ini karena saya mewakili
siswa laki – laki satu sekolahan. Kelas enam SD pun saya masih bisa
mempertahankan prestasi saya yaitu saya mendapat rangking satu, saya juga
mendapat nilai tertinggi sewaktu Ujian Nasional dengan rata – rata nilai saya
adalah 9,3 lalu saya melanjutkan untuk bersekolah di SMP Negeri 4 prestasi saya
sedang – sedang saja, tidak terlalu buruk dan tidak terlalu baik saya mendapat
rangking terbaik adalah masuk sepuluh besar di kelas, dan mendapat nilai mata
pelajaran tertinggi, yaitu bahasa indonesia satu sekolahan. Kemudian saya lulus dari SMP N 4 tahun 2008.
Saat itu
sebenernya saya mau masuk SMA 1 ataupun SMA 3 tetapi ketika itu saya berpikirsn
untuk masuk SMK yaitu SMK Katolik St.Mikael mungkin dengan saya bisa diterima menjadi siswa di SMK St.Mikael saya akan bisa menjadi anak
yang sukses serta dapat membahagiakan orang tua saya. Saya ingin ketika bersekolah di SMK Mikael ini
nantinya saya akan mandapat prestasi yang memuaskan dan sayapun mendapat
beasiswa lalu ketika lulus nanti saya dapat bekerja sambil kuliah. Sungguh tidak terasa saya hampir bersekolah Di SMK Mikael ini hampir lulus, dan saat ini saya sedang menduduki kelas XII. Masih teringat ketika saya dulu menjalasi MOS berangkat pagi dan pulang malam hingga pernah sampai di rumah pukul 19.00, dan setelah kegiatan MOS saya tidak langsunmg istirahat tetapi pergi mencari bahan makanan yang seharusnya dibawa untuk esok hari. Sungguh perjuangan yang sepadan dengan apa yang saya daapt selam 3tahun belajar di SMK Mikael. Diawali ketika kelas X saya diajarkan mengikir, membubut, mengelas, dan lain sebagainya hal itu diajarkan karena sebagai dasar untuk nanti ke jenjang kelas selanjutnya. selain hal itu saya diajarkan tentang kedisiplinan, dan kejujuran. Berlanjut pada kelas XI hal baru yang saya dapat yaitu sekolah berangkat sore dan pulang malam, saya berangkat pukul 13.50 dan pulang pukul 22./00 tak heran jika saya sampai rumah pukul 23.00 malam. Saya sempat berada pada titik jenuh dimana saya bosan menjalani hari-hari yang sama dan lelah, karena hari sabtu tidak libur seperti kelas X dahulu, tetapi saya tetap menjalaninya dengan baik, dan saya bertekad untuk lebih berprestasi. Pada kelas XII saya menjalani hal yang hampir sama dengan kelas XI yaitu berangkat sore pulang malam, hal ini dengan sistem shift sama pada kelas sebelumnya yaitu shift 1 pukul 06.55-14.25 dan shift 2 pukul 14.25-22.00 WIB. pada kelas XII ini saya telah menjalani UPP yaitu Ujian Praktek Produktif, seperti bubut dan milling. Pada kelas sebelumnya saya juga menjalani ujian BNSP yaitu ujian Las dan saya lulus mendapat sertifikat BNSP. Di kelas XII ini saya harus menentukan untuk bekerja ataupun kuliah, dan sayapun memutuskan untuk bekerja 1tahun terlebih dahulu dan selanjutnya saya kuliah dengan uang saya sendiri, agar meringankan beban orang tua. saya akan lebih bangga jika saya tidak merepotkan orang tua dan nantinya saya akan menjadi anak yang sukses sehingga orang tua saya bangga dengan pencapaian saya. Semua hal yang saya lakukan, dari kedisiplinan, kejujuran, kesabaran, tak lepas saya dapatkan di SMK St.Mikael, tak heran jika saya dulu pada saat MOS digembleng habis-habisan belum lagi jika praktek jika melakukan kesalahan akan mendapat kompensasi dan omelan instruktor. Cita – cita
akan berubah seiring bejalannya waktu, dulu yang cita – cita saya menjadi
dokter sekarang saya bercita – cita untuk membahagiakan Ibu dan keluarga saya
dengan cara mendapat prestasi yang baik dan bekerja saat lulus dari SMK Mikael
agar dapat menjadi seorang yang sukses dan dapat membeli rumah sendiri dan
dapat berwirausaha sendiri.
Cerita saya
diatas adalah sepenggal dari upaya saya untuk dapat meraih cita – cita saya.
Dengan upaya tersebut saya juga tidak lupa untuk berdoa dan memohon kepada
Tuhan agar saya diberi jalan untuk meraih cita – cita saya tersebut, seturut
dengan kehendak-Nya. Semoga dengan usaha dan upaya tersebut saya dapat
menggapai atau merih cita – cita tersebut. Dengan begitu saya juga ikut senang
dan bangga atas pencapaian saya, secara tidak langsung Ibu saya serta kakak dan
keluarga sayapun juga pastinya akan bangga terhadap pencapaian saya tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar